Taliban: Hukuman Mati dan Potong Tangan akan Diberlakukan Kembali
By Nad
nusakini.com - Internasional - Salah satu pendiri Taliban dan ketuanya yang memberlakukan aturan ketat saat kelompok tersebut memerintah Afghanistan pada tahun 1996 hingga 2001, menyatakan mereka akan memberlakukan kembali hukuman mati dan hukum potong tangan, walaupun mungkin tidak akan dipertontonkan ke publik.
Dalam sebuah wawancara dengan media The Associated Press, Mullah Nooruddin Turabi tidak menganggap serius kemarahan mengenai hukuman mati yang dilakukan Taliban pada masa lalu, yang terkadang dilakukan di depan kerumunan di sebuah stadion. Ia memperingatkan negara lain untuk tidak ikut campur dengan pemerintahan baru Afghanistan.
“Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukuman-hukuman mereka,” kata Turabi kepada AP, berbicara dari Kabul.
“Tidak ada yang akan memberi tahu kami seperti apa hukum kami seharusnya. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Quran.”
Sejak Taliban menyerang Kabul pada 15 Agustus dan mengambil alih kendali Afghanistan, warga-warga lokal dan dunia telah memerhatikan apakah mereka akan kembali menerapkan pemerintahan yang tidak manusiawi seperti periode 1996-2001 lalu.
Komentar Turabi menunjukkan bagaimana para pemimpin kelompok tetap mengakar dalam pandangan dunia garis keras yang sangat konservatif, bahkan jika mereka merangkul perubahan teknologi, seperti video dan ponsel.